Friday, April 24, 2020

PENGENALAN NILAI - NILAI KARAKTER SISWA DI MASA PANDEMI CORONA


PENGENALAN NILAI - NILAI KARAKTER SISWA DI MASA PANDEMI CORONA

Dalam situasi saat ini disaat pandemi Corona sejak awal Maret 2020 sampai saat ini masih berlangsung yang mengakibatkan sebagian dari kegiatan masyarakat berhenti, libur sementara termasuk juga siswa yang harus belajar dirumah karena sekolah ditutup untuk mencegah penularan Covid-19 di sekolah akibat kerumunan banyak orang. Maka tidak ada salahnya bila siswa dapat dikenalkan dengan nilai – nilai karakter dengan tujuan siswa dapat mengerti, memahami bahkan mampu menerapkan nilai-nilai karakter bagi diri sendiri, teman sekolah maupun masyarakat.
Pengertian Karakter Menurut Para Ahli yang terdapat dalam Pengertian definisi.com :
1.  Maxwell, karakter jauh lebih baik dari sekedar perkataan. Lebih dari itu, karakter merupakan sebuah pilihan yang menentukan tingkat kesuksesan.
2.  Wyne, karakter menandai bagaimana cara atau pun teknis untuk memfokuskan penerapan nilai kebaikan ke dalam tindakan atau pun tingkah laku.
3.   Kamisa, karakter adalah sifat – sifat kejiwaan, akhlak, dan budi pekerti yang dapat membuat seseorang terlihat berbeda dari orang lain. Berkarakter dapat diartikan memiliki watak dan juga kepribadian.
4. Doni Kusuma, karakter merupakan ciri, gaya, sifat, atau pun katakeristik diri seseorang yang berasal dari bentukan atau pun tempaan yang didapatkan dari lingkungan sekitarnya.
5.  W.B Saunders, karakter merupakan sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh individu. Karakter dapat dilihat dari berbagai macam atribut yang ada dalam pola tingkah laku individu.
6.    Gulo W, karakter adalah kepribadian yang dilihat dari titik tolak etis ataupun moral ( seperti contohnya : kejujuran seseorang ). Karakter biasanya memiliki hubungan dengan sifat – sifat yang relative tetap.
7.    Alwisol, karakter merupakan penggambaran tingkahlaku yang dilaksanakan dengan menonjolkan nilai ( benar - salah, baik – buruk) secara implisit ataupun eksplisit.
Menurut Dosen pendidikan 2, 2020 : Pendidikan karakter adalah pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan seluruh warga sekolah untuk memberikan keputusan baik-buruk, keteladanan, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepebuh hati “Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter, 2010”. Pendidikan karakter bukan hanya sekadar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah. Lebih dari itu, pendidikan karakter ialah usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik “habituation” sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Nilai-nilai yang terkadung dalam pendidikan karakter, antara lain Agama, Pancasila dan Budaya.
Ada 18 Nilai – nilai dalam Pendidikan karakter menurut Diknas diberikan pada  siswa :
1. Religius                2. Jujur          3. Toleransi              4. Disiplin            5. Kerja Keras
6. Kreatif                   7. Mandiri      8. Demokratis          9. Rasa Ingin Tahu
10. Semangat Kebangsaan         11. Cinta Tanah Air              12. Menghargai Prestasi
13. Bersahabat / Komunikatif      14. Cinta Damai                   15. Gemar Membaca
16. Peduli Lingkungan                  17. Peduli Sosial                 18. Tanggung Jawab
( artikel pendididikan, 4 Oktober 2011 dalam rumahinspirasi.com )
Dari 18 Nilai – nilai karakter yang ada siswa dapat melakukan dalam situasi  pandemic Covid -19 saat ini dapat dilakukan dengan contoh dibawah ini :
1.    Religious
Pandemi Covid-19 tidak serta merta membuat Ketaqwaan dan Keimanan siswa terhenti terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Siswa masih dapat menjalankan ibadah sesuai agama, ajaran yang dianut - dipercayai meskipun situasi saat ini tidak memungkinkan untuk mengikuti misa, kebaktian di gereja namun bisa dilakukan dengan mengikuti misa, kebaktian secara live streaming – online, demikian pula tidak memungkinkan bila sholat berjamaah, ibadah jum’atan di masjid dapat digantikan dengan sholat berjamaah bersama keluarga di rumah, tidak bisa melakukan upacara – sembahyang di pura digantikan dengan sembahyang di rumah masing – masing.
2.    Jujur
Tindakan dan perilaku jujur siswa selama pandemi Corona adalah dengan jujur melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai pelajar meskipun kegiatannya di lakukan dari rumah seperti jujur mengerjakan tugas dengan berpikir secara mandiri dan berusaha semaksimal mungkin bukan meniru / mengcopy paste tugas teman. Siswa juga dengan jujur melaporkan kegiatan yang dilakukan dirumah selama kegiatan belajar dari rumah, tidak mencari-cari alasan bila tidak mengerjakan tugas, tidak mencari-cari alasan dan pembenaran diri bila tidak bisa hadir pada saat pembelajaran secara streaming berlangsung lebih baik siswa dengan jujur dan terus terang mengatakan bila mengalami kendala dan masalah.
3.    Toleransi
Sikap dan tindakan siswa sebagai wujud toleransi adalah menghargai dan menghormati agama kepercayaan teman dengan mengucapkan selamat merayakan seperti hari raya Paska, Nyepi, Waisak, Puasa – Idul Fitri yang di wujudkan dalam bentuk kiriman video, WhatsApp, maupun media sosial lainnya karena disaat pandemi Covid -19 saat ini tidak memungkinkan memberikan ucapan secara langsung, berjabat tangan.
4.    Disiplin
Kedisiplinan yang dapat dapat dilakukan siswa adalah dengan mentaati aturan dan ketentuan selama pandemic Covid-19 yakni disiplin di rumah dengan memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan, menjaga jarak dengan orang bila berada di luar rumah, menghindari acara nongrong / kumpul-kumpul dengan teman, mematuhi dengan melakukan aktivitas dan belajar dari rumah.
5.    Kerja keras
Situasi saat ini yang mengkondisikan siswa belajar di rumah akibat pandemic  Covid-19 membuat siswa bekerja keras dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan mengikuti pembelajaran secara on line sehingga dengan demikian materi pembelajaran dari guru dapat tersampaikan pada siswa meskipun berbeda metode cara pengajaran.
6.    Kreatif
Situasi dan kondisi siswa menerima pembelajaran secara on line, live streaming dapat mempengaruhi siswa berpikir dan belajar kreatif sehingga siswa mampu mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugasnya.
7.    Mandiri
Situasi dan kondisi siswa menerima pembelajaran secara on line, live streaming juga dapat melatih pada siswa belajar mandiri dan mampu menyelesaikan tugas secara mandiri tidak tergantung pada teman di kelas.
8.    Demokratis
Siswa dalam berpikir, bertindak dan bersikap dengan demokratis bahwa bencana dan akibat dari pandemic Corona tidak hanya dirinya sendiri yang merasakan dan terkena dampaknya melainkan semua orang di segala lapisan oleh karena itu siswa  dalam berpikir dan bertindak bahwa pandemi Corona yang sedang melanda tanah air memerlukan dukungan dan kerja sama  antara rakyat dan pemerintah untuk mengatasi dan menangulanginya.
9.    Rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu siswa terhadap wabah pandemic Covid-19 seperti apa penyebabnya, bagaimana penularan virus covid-19, bagaimana cara menghindari supaya tidak terkena kontaminasi covid-19, apa bahaya dan resiko bila terkena virus covid-19. Informasi tentang covid-19 siswa dapat memperoleh dari surat kabar, televisi, radio, maupun media on line sehingga diharapkan dengan informasi yang siswa peroleh sehingga bisa menambah pengetahuan dan wawasan siswa tentang pandemic Corona.
10.  Semangat Kebangsaan                 11. Cinta Tanah Air
Siswa merasa prihatin bahwa pandemi Corona yang sedang melanda tanah air memerlukan dukungan dan kerja sama  antara rakyat dan pemerintah untuk mengatasi dan menangulanginya. Semangat Kebangsaan dan Cinta Tanah air siswa juga dapat diwujudkan dengan berperan serta mengulurkan bantuan dengan menyisihkan kelebihan uang yang dimiliki, bila memungkinkan menjadi relawan di lingkungan sekitar  tempat tinggalnya dengan mengulurkan bantuan kepada yang membutuhkan tanpa memandang suku, ras dan agama, merasa sebagai satu bangsa dan Negara  seperti situasi saat ini banyak orang kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian akibat wabah Corona semakin meningkat di hampir semua daerah.
12. Menghargai Prestasi                 13. Bersahabat                     14. Cinta Damai
Adanya wabah Corona siswa dapat menghargai prestasi jasa  perjuangan orang – orang yang terlibat dalam penggulangan wabah Covid-19 baik itu Dokter, Perawat, petugas kesehatan lain yang mengangkut dan mengurus pasien Covid 19 termasuk juga para petugas yang menghantar dan menguburkan jenazah korban Covid-19. Siswa juga hendaknya dalam sikap dan tindakan memiliki empati dan simpati terhadap  para korban Covid-19 dan keluarganya dengan turut memberikan bantuan tenaga, dana menurut kemampuan yang dimilikinya.
15. Gemar Membaca
Siswa selama Pandemi Covid-19 dapat mengembangkan gemar membaca untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang Covid-19. Sumber bacaan dapat diperoleh siswa dari majalah ilmu pengetahuan, surat kabar maupun media on line. Dalam pembelajaran on line, siswa belajar dari rumah, siswa memerlukan sumber bahan acuan yang harus dibaca untuk membantu mengerjakan dan menyelesaikan tugas.    
16. Peduli Lingkungan
Kepedulian lingkungan yang dapat siswa lakukan adalah ikut berperan serta menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan dengan menjaga jarak (social distancing dan physical distancing) dan memakai masker bila berkomunikasi dengan tetangga / orang di luar rumah, berpartisipasi ikut kerja bakti membersihkan lingkungan, berperan serta dalam penyemprotan desinfektan ( fogging ), memperhatikan dan melaporkan ke pihak berwenang bila di lingkungan di sekitar tempat tinggalnya mengalami peristiwa – kejadian yang berhubungan dengan pandemi Covid-19.
17. Peduli Sosial
Rasa kepedulian sosial siswa terhadap situasi saat ini memiliki empati dan simpati bila ada teman dan tetangga di sekitarnya terkena dampak dari pandemi corona seperti ikut membantu menyalurkan bantuan, menyisihkan kelebihan uang jajan yang dimiliki untuk disumbangkan, ikut berpartisapsi dalam menjaga dan memelihara kebersihan dan kesehatan di lingkungan tempat tinggal.
18. Tanggung Jawab
Siswa juga memiliki rasa tanggung jawab agar pandemic Corona segera berlalu dan tuntas antara lain mematuhi dengan tanggung untuk tetap di rumah bukan hura-hura dan nongrong di luar, bertanggung jawab menyelesaikan tugas-tugas sekolah meskipun dilakukan secara on line melalui belajar dari rumah, bertanggung jawab dalam proteksi-perlindungan diri dan orang lain apabila  bertemu dan berbicara dengan orang di luar rumah dengan menjaga jarak physical distancing dan social distancing serta memakai masker untuk melindungi diri sendiri dan orang lain.
Dengan demikian masa pandemi Corona yang tengah melanda Negara kita ini, siswa dapat mengambil hikmah dari adanya wabah Covid-19, melihat dari sisi  baiknya dengan mengenal dan mampu menerapkan nilai karakter yang dimiliki, seraya memanjatkan Doa dan Harapan dengan penuh ikhlas,Tawaqal ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa agar segera mengangkat dan menyingkirkan wabah Covid-19 dari Tanah Air kita yang tercinta.
                                                                            
                                      Ora et Labora
 Sumber Referensi :

Monday, April 13, 2020

OPTIMISME DI SAAT KEBOSANAN BELAJAR DARI RUMAH


OPTIMISME DI SAAT KEBOSANAN BELAJAR DARI RUMAH
Hampir satu bulan berlalu seluruh siswa dari tingkatan SD, SMP, SMA / SMK  karena situasi dan kondisi yang tidak aman – nyaman akibat pandemic Covid19 mengharuskan siswa belajar dari rumah secara on line.
Bukan hal yang mudah mengkondisikan siswa belajar dari rumah apalagi jika siswa merasa terpaksa sehingga yang terjadi rasa bosan dan jenuh yang berakibat menyelesaikan tugas-tugas sekolah, asal membuat dan mengerjakan yang terpenting mengumpulkan supaya mendapat nilai dari guru.
Masih adakah rasa optimisme siswa ditengah kebosanan belajar dari rumah?
Menurut success.co.id, 2018: Orang yang optimis selalu mencari yang terbaik dalam situasi apapun dan mengharapkan hal-hal baik akan terjadi. Mereka yang optimis cenderung yakin dan berharap bahwa setiap hal akan berubah menjadi baik. Bahkan jika sesuatu yang buruk terjadi, orang yang optimis mampu melihat hikmah dari kejadian tersebut. Menjadi orang yang optimis bukan berarti tidak peduli dengan realitas, tidak memperdulikan kesulitan dan tantangan. Tapi menjadi optimis adalah berharap agar setiap kejadian yang ada di masa depan berjalan sesuai dengan yang diharapkan, memandang masa depan dengan senyuman dan semangat.
Ada 5 Tips untuk menjadi pribadi yang optimis menurut success.co.id, 2018 :
1.      Bersyukur
Menghargai situasi saat ini bahwa dengan belajar di rumah akan terasa lebih aman karena terbebas dari kumpulan banyak orang di sekolah. Sehingga jauh dan terhindar kemungkinan tertular dan terkena virus Covid-19. Pribadi yang bersyukur mempunyai rasa terima kasih dengan menghargai dan menerima belajar dari rumah adalah momen yang aman dan tepat untuk situasi saat ini maka akan mampu mengerjakan tugas dengan semangat penuh antusiasme dalam belajar.
2.      Jangan mencari kesenangan
Pribadi yang optimis jangan mencari kesenangan karena dengan mencari   kesenangan akan mudah pesimis, yang perlu kita cari adalah pengembangan diri seperti yang saat ini karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan belajar di sekolah maka pakai cara lain yakni belajar dari rumah agar materi pelajaran tetap tersampaikan meskipun dengan cara yang berbeda. Dengan demikian merasa optimis dengan belajar dari rumah juga dapat meraih prestasi belajar. 
3.      Fokus dengan langkah kecil
Orang optimis fokus dengan langkah dibandingkan dengan kemelut di   pikiran, fokus dengan apa yang bisa dilakukan terhadap keadaan. Seperti kondisi saat ini hendaknya tetap fokus belajar dari rumah dengan bersemangat mengerjakan tugas yang diberikan guru jika perlu menyelingi dengan mengerjakan quiz-quiz kecil, membuat percobaan-percobaan sederhana dari materi pelajaran yang diberikan sebagai bahan selingan. Jika mampu memulai dan mengerjakan dari hal-hal kecil niscaya kebosanan dan kejenuhan belajar dari rumah akan berkurang dan bahkan teratasi.
4.      Belajar menghadapi rasa takut dan khawatir
Orang optimis mampu menghadapi rasa takutnya, mampu membuang pikiran negatif, mampu menahan setiap tekanan dan gesekkan, akhirnya  menjadi pribadi yang tangguh dan tahan banting. Adapun orang pesimis sebaliknya, dikuasai oleh rasa takut dan khawatir, dikuasai oleh pikiran negatif, tidak mampu menghadapi tekanan dan gesekkan, akhirnya menjadi pribadi lemah dan tidak berdaya. Maka untuk menghadapi rasa takut dan khawatir anda bisa memulai dengan menempa diri (Success.co.id, 2018) Cara mudah dan sederhana yang bisa dilakukan untuk mengatasi kejenuhan belajar di rumah adalah menerima dan memahami keadaan  dan memiliki rasa senasib-sepenanggungan bahwa yang menjalani belajar dari rumah tidak hanya diri sendiri dan teman satu kelas tapi seluruh siswa  terutama daerah zona merah Covid 19. Sehingga akan mampu menjalani belajar dari rumah dengan semangat dan antusias.
5.      Bersiap menghadapi keburukan dan berharap memperoleh yang terbaik
Sikap optimis yang seimbang mulai dibangun, jangan pernah yakin bahwa hal buruk tidak akan pernah terjadi. Tapi gabungkanlah ekspektasi akan hal baik dan hal buruk. Caranya adalah bersiap untuk menghadapi hal buruk, dan di satu sisi selalu berharap untuk memperoleh hal baik. Itulah optimisme sebenarnya. (Success.co.id., 2018 ) Seperti saat ini sedang menghadapi kondisi buruk akibat pandemik Covid-19 yang menjadikan situasi dan kondisi siswa harus belajar dari rumah maka harapan situasi dan kondisi akan kembali normal membutuhkan waktu namun bila ada usaha dan kemauan dalam dan memamatuhi dan mengikuti saran dan petunjuk  dari pemerintah, ahli kesehatan dan aparat terkait untuk menjaga jarak satu sama lain Physical distancing dan  Social distancing, menggunakan masker untuk melindungi diri serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan niscaya kondisi akan pulih dan kembali normal. Tentu saja kita terus Beriktiyar – Tawakal – Percaya memohon ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa agar memulihkan dan menyingkirkan pandemic Covid 19 dari bumi tercinta.

Semoga adanya Optimisme dalam diri pelajar dapat mengurangi dan mengatasi kebosanan  belajar dari rumah dan apabila situasi dan kondisi nanti kembali normal dan kembali belajar di sekolah maka belajar dari rumah akan menjadi peristiwa indah dan heroik yang akan selalu terkenang dalam hidup.
                                                                                                         Ora et labora  

Sumber referensi :